Share this post on:

Doa ngejot – doa setelah selesai masak

Doa Ngejot – Setelah selesai memasak kita wajib mempersembahkan makanan yang kita buat kepada Tuhan, dengan tujuan agar kita mendapatkan manfaat maksimal dari Tuhan dalam makanan tersebut. Selain itu melaksanakan yajnya (ngejot/mesaiban/yajnya sesa) tersebut merupakan wujud ucapan terimakasih kita kepada Tuhan, karena telah diberikan anugrah berupa makanan.

Dalam Bhagawad Gita bab: 3 sloka 13 disebutkan;
“yajña-śiṣṭāśinaḥ santo mucyante sarva-kilbiṣaiḥ,bhuñjate te tv aghaṁ pāpā ye pacanty ātma-kāraṇāt”

“Mereka yang bersifat mulia menikmati apa saja yang tersisa dari persembahan mereka, sehingga mereka terbebaskan dari segala macam dosa-kekhilafan. Sementara itu, mereka yang bersifat tidak mulia hanyalah memasak demi kenikmatannya sendiri, hanya untuk memelihara badan mereka sendiri. Demikan, sesungguhnya, mereka hanyalah menikmati hasil dosa-kekhilafan mereka sendiri.”

Sarana Banten Saiban

Banten saiban merupakan yajnya / persembahan yang sederhana, sarananyapun tidak perlu berlebihan, cukup menggunakan daun pisang yang diisi sedikit nasi, garam dan tidak harus menggunakan lauk pauk saat disajikan.

Yadnya Sesa (Mesaiban) yang sempurna dapat dihaturkan dengan diperciki air bersih dan disertai dupa menyala
sebagai saksi dari persembahan. Namun yang sederhana pun tidak akan mengurangi pahala yang akan kita peroleh. bisa dilakukan dengan memerciki air dan menyalakan
dupa ataupun tidak.

Tempat Menghaturkan Saiban

Ada 5 (lima) tempat penting untuk menghaturkan Yadnya Sesa (Mesaiban), sebagai simbol dari Panca Maha Bhuta:

  1. Pertiwi(tanah),biasanya ditempatkan pada pintu keluar rumah atau pintu halaman.
  2. Apah(Air), ditempatkan pada sumur atau tempat air.
  3. Teja(Api), ditempatkan di dapur, pada tempat memasak(tungku) atau kompor.
  4. Bayu, ditempatkan pada beras,bisa juga ditempat nasi.
  5. Akasa, ditempatkan pada tempat sembahyang (pelangkiran,pelinggih dll).

Tempat-tempat melakukan saiban jika menurut Manawa Dharmasastra adalah: Sanggah Pamerajan, dapur, jeding tempat air minum di dapur, batu asahan, lesung, dan sapu. Kelima tempat terakhir ini disebut sebagai tempat di mana keluarga melakukan Himsa Karma setiap hari, karena secara tidak sengaja telah melakukan pembunuhan binatang dan tetumbuhan di tempat-tempat itu.

Didalam Kitab Manawa Dharma Sastra Adhyaya III 69 dan 75 dinyatakan: Dosa-dosa yang kita lakukan saat mempersiapkan hidangan sehari-hari itu bisa dihapuskan dengan melakukan nyadnya sesa.

Dalam Hindu ada beberapa mantra berbeda yang digunakan dalam melaksanakan doa ngejot tergantung tempat dimana yajnya tersebut di haturkan. Dibawah ini beberapa mantra doa ngejot sesuai tempat dimana persembahan tersebut di haturkan.

Doa-doa dalam Yadnya Sesa (Doa Mesaiban) Yadnya Sesa yang ditujukan kepada Hyang Widhi melalui Istadewata (ditempat air,dapur,beras/tempat nasi dan pelinggih/pelangkiran doanya adalah:

OM ATMA TAT TWATMA SUDHAMAM SWAHA, SWASTI SWASTI SARWA DEWA SUKHA PRADHANA YA NAMAH SWAHA.

Artinya: Om Hyang Widhi, sebagai paramatma daripada atma semoga berbahagia semua ciptaan-Mu yang berwujud Dewa.

Yadnya Sesa yang ditujukan kepada simbol-simbol Hyang Widhi yang bersifat bhuta, Yaitu Yadnya Sesa yang ditempatkan pada pertiwi/tanah doanya:

OM ATMA TAT TWATMA SUDHAMAM SWAHA, SWASTI SWASTI SARWA BHUTA, KALA, DURGHA SUKHA PRADANA YA NAMAH SWAHA.

Artinya: Om Sang Hyang Widhi, Engkaulah paramatma daripada atma, semoga berbahagia semua ciptaan-Mu yang berwujud bhuta,kala dan durgha.

Beberapa doa ngejot / mesaiban yang lebih spesifik yang ditujukan kepada para dewa-dewi ataupun para Bhuta.

Di Dapur

Di Tempat Beras

Doa : Om Sri Dewya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai penguasa Amertha, hamba bersujud pada-Mu.

Di Kompor / Tungku

Doa : Om Sang Hyang Tri Agni Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Agni, sebagai penguasa penerang dalam kegelapan, sebagai sumber energi bagi kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.

Di Tempat Air

Doa : Om Gangga Dewa ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dewi Gangga, hamba bersujud pada-Mu.

Di Pelangkiran

Doa : Om Om Dewa Datta Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Purusa Predana, sebagai sumber dari kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.

Di Sumur

Doa : Om Ung Wisnu Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Wisnu, penguasa Air kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.

Doa ngejot
Lihat juga: 17 Doa Hindu yang wajib dan penting untuk diketahui

Di Merajan

Kemulan

Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.

Taksu

Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.

Sri Sedana

Doa : Om Kuwera Dewa Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Sang Hyang Kuwera, sebagai penguasa kekayaan, hamba bersujud pada-Mu

Tugu Capah

Doa : Om Sang Hyang Durga Maya Ya Namah

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Durgamaya sebagai saktinya Siwa, penguasa atau dari Butha Kala, hamba bersujud kepada-Mu.

Penglurah

Doa : Om Anglurah Agung Bhagawan Penyarikan Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Anglurah sebagai perantara bagi Sang Anembah dengan Sang Kasembah, hamba bersujud kepada-Mu.

Tugu Penunggun Karang

Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.

Pengijeng

Doa : Om Sang Hyang Indra Blaka Ya Namah Swaha

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud sebagai penguasa alam, hamba bersujud pada-Mu.

Pengadang-adang

Doa : Om Sang Maha Kala, Nandikala Boktya Namah

Arti : Ya Tuhan, Nandi Kala sebagai penjaga pintu masuk, hamba menghaturkan persembahan semoga berkenan.

Pintu Masuk

Doa : Om Sang Hana Dora Kala Ya Namah

Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dorakala, hamba bersujud kepada-Mu.

Tempat Ari-Ari

Doa : Ih, Anta, Preta, Bhuta, Kala Dengen, Ya Namah

Arti : Ya Anta, Preta. Butha, Kala Dengen hamba bersujud pada-Mu.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk umat sedharma. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. (paduarsana.com – Pasraman Ganesha)

Lihat video di channel YouTube kami: https://youtu.be/vvLYxI4wsfE

Share this post on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *