Jenis dan Manfaat penting Japamala

Filosofi

Japamala – jenis manfaat penting dan cara penggunakannya

Apa itu Japamala?

Japamala adalah untaian yang terbuat dari manik-manik dan digunakan untuk melakukan Japa (pengulangan mantra tertentu dengan tujuan pemujaan atau bermeditasi pada nama dewa. Biasanya, Japamala berisi 108 manik, yang membantu seseorang dalam proses melafalkan mantra atau nama dewa (Ashtothram) sebanyak 108 kali.

Saat menggunakan Japamala, beberapa pertanyaan tentu akan muncul di benak kita. Seperti, Japamala mana yang paling baik digunakan? bagaimana cara menggunakan Japamala?  keuntungan dan manfaat khusus apa yang bisa diperoleh jika menggunakan manik-manik Japamala tertentu? Berikut ini penjelasannya.

Japamala

Jenis Japamala dan Manfaatnya

Ada beberapa jenis Japamala berdasarkan bahan pembuatanya dan masing-masing memiliki manfaat tersendiri. Namun, kita dapat menggunakan jenis Japamala apa pun untuk keperluan japa. Karena pada dasarnya semua jenis Japamala memiliki tujuan yang sama.

Kita dapat menemukan Japamala yang terdiri dari beberapa barang seperti manik-manik teratai, rudraksha, atau dari kayu atau bahkan dengan permata berharga seperti karang/koral, zamrud, mutiara, dan sebagainya.

Beberapa kitab suci Hindu menggambarkan manfaat yang bisa diperoleh berdasarkan bahan pembuat japamala. Misalnya, Rudraksha mala dikenal bisa memenuhi keinginan penggunanya, dan yang terbuat dari mutiara digunakan untuk mendapatkan ketenaran dan perlindungan. Namun perlu diketahui bahwa bukan berarti, jenis mala tersebut hanya berguna untuk tujuan tertentu saja, tetapi bisa juga digunakan secara normal untuk tujuan bakti atau japa.

Manfaat Japamala disebutkan dengan jelas dalam Sharada Tilaka, yang merupakan kumpulan besar dari beberapa himne atau mantra dari berbagai dewa dan dewi. Ada beberapa baris dalam Sharada Tilaka yang menyebutkan Japamala dan manfaat yang diperoleh dengan menggunakan jenis manik-manik tertentu. Berikut petikannya.

Rudraksha maalika stute japenn swamanoradhan
Padmakshairvi hitaa maala satrunaam naasinee maata”

Dengan melakukan Japa dengan Rudraksha japamala, seseorang dapat terpenuhi semua keinginannya. Penggunaan
japamala yang terbuat dari manik-manik teratai akan menyingkirkan musuh dari jalan kesuksesan.

Kusagrandhimayi maala sarvapapa vinaasini
Putra jeeva phalaihi kluptaa kurute putra sampadam”

Japamala yang dibuat dengan simpul rumput darbha (Kusha) akan menghancurkan semua dosamu.
Dengan menggunakan Putra-jeeva japamala, akan membantu memberikan seorang putra.

Nirmithaaraushya manibhirjapamalaepsita prada
Hiranmayairvirachitha maala kaaman prayacchathi”

Menggunakan japamala yang terbuat dari manik-manik perak akan membantu memenuhi semua keinginan internal (Ipsitha)
Penggunaan manik-manik emas mala akan membantu memenuhi keinginan Anda

Pravaalairvi hitaa mala prayachhet pushkalam dhanam
Saubhagyam spatiki mala mouktheekairvi hitha sriyam”

Menggunakan Japamala yang terbuat dari koral untuk mendapatkan kekayaan yang melimpah. Sementara itu, spatikamala akan meningkatkan kemakmuran dan keberuntungan, sedangkan yang terbuat dari mutiara memberi perlindungan dan ketenaran.

Beberapa kitab Shaivite seperti Shiva Maha Purana juga menyebutkan bahkan melihat Rudraksha sendiri memberikan manfaat yang sangat besar dan melakukan Japa dengan menggunakan Rudraksha mala dapat memenuhi keinginan dan juga untuk mendapatkan rahmat dari Dewa Siwa.

Ada juga Japamalas yang terbuat dari kayu tulasi, bilva, cendana, cendana merah dan pohon nimba yang juga bisa digunakan.

Mantra penyucian Japamala

Om Hram mam japam grhni swaha sat prayojanam dehi.
Om Hram mam dhyanam grhni swaha sat prayojanam dehi.
om Hram man yogam grhni swaha sat prayojanam dehi.

Pentingnya Japamala dalam Hindu

Japamala bertindak sebagai simbol besar yang mewakili beberapa aspek dalam agama Hindu seperti Tapa atau meditasi, pengetahuan, mencapai keinginan, atau semacamnya. kita juga melihat Japamala di tangan beberapa orang bijak, yogi, dan bahkan beberapa di tangan dewa – dewi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tapa atau meditasi untuk mencapai moksa atau keinginan. Japamala dapat membantu kita untuk fokus pada mantra saat melakukan pengulangan mantram atau punahcharana.

Cara menggunakan Japamala

Japamala digunakan dengan cara dipegang dengan jari tengah dan ibu jari dan memutar manik-manik dengan ibu jari. Pada saat yang sama, tempat penyambungan benang pada mala memiliki manik khusus terpisah yang disebut Sumeru, representasi dewa gunung Meru. Saat melakukan Japa tidak boleh menyeberang atau menghitung manik Sumeru dan harus membalik arah setelah mereka mencapai manik ke 108 atau manik sebelum Sumeru.

Gunakan Japamala hanya saat Anda bersih dan juga di tempat dengan lingkungan yang tenang seperti area/tempat pemujaan. Selain itu, pastikan mala tidak pernah menyentuh tanah untuk melindungi kesuciannya.

Untuk menghindari mala menyentuh tanah, coba gunakan pada ketinggian tertentu diatas pinggang, bila tidak memungkinkan atau bila dirasa sulit, gunakan tas kain khusus, kain bersih, atau alas tradisional seperti karpet Kusha untuk hindari mala menyentuh tanah. Setelah selesai melakukan Japa, simpanlah dengan aman di dalam mangkuk atau dalam kantong kain kecil dan letakkan di dekat pelinggih di ruang puja.

Yang boleh dan tidak boleh dilakukan

Boleh dilakukan

Duduk di tempat yang tenang atau di area tempat pemujaan. Duduk dengan nyaman. Bersihkan fisik, hati dan pikiran. Bersihkan Japamala dengan Vibuthi / Bhasma atau Kumkuma atau tilaka lainnya. Menjaga kesucian Japamala. Gunakan kain bersih atau alas tradisional agar mala tidak menyentuh tanah. Membalik penghitungan manik tanpa menyebrangi manik Sumeru. Setelah menggunakan Japamala, simpan dalam mangkuk atau kain dan letakkan di area tempat pemujaan.

Larangan

Jangan pernah menyentuh Japamala saat belum bersih. Jangan biarkan Japamala menyentuh tanah. Jangan melintasi/menyebrangi manik Sumeru Bija.

Mengapa Japamala berisi 108 manik

Japamala berisi 108 manik-manik karena angka 108 adalah angka yang sangat istimewa dalam agama Hindu. Makna penting jumlah tersebut adalah sebagai berikut.
Angka 108 jika dijumlahkan 1+0+8=9 – setengah dari 108= 54 jika dijumlahkan 5+4=9 seperempat dari 108=27 jika dijumlahkan 2+7=9. Angka sembilan mewakili 9 arah mata angin. Angka 9 adalah sombol Nawa Sanga Hindu Bali. Lihat: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nawadewata

Gerak planet terbagi atau dijelaskan dalam 27 nakshatras yang masing-masing memiliki 4 padas. Jadi, bila 4 padas dari 27 nakshatra masing-masing digabungkan, hasilnya adalah 108 (27 nakshatras x 4 padas). Lihat: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Nakshatra

Jadi, setiap makhluk yang lahir di bumi akan berada di salah satu nakshatras dan padas. Untuk mendapatkan belas kasihan Tuhan sepanjang waktu dan untuk semua makhluk, penggunaan 108 menjadi sangat penting dalam Hindu.

Sumber:
Hiduism out look – Japamala
en.wikipedia.org – Nakshatra
id.wikipedia.org – nawa sanga
PHDI – Japamala
Mantrahindu.com – Japamala