Veda dan komentar ilmuwan dunia
Komentar ilmuwan dunia tentang Veda – Bhagawan Vyasa sebagai Maharsi yang merangkum wahyu-wahyu Tuhan dan menuliskannya menjadi kumpulan kitab yang bernama Veda. Pengetahuan-pengetahuan luar biasa dalam kitab suci Weda, tidak jarang terkesan tidak masuk akal (bagi orang awam), seperti pada Mahabharata dan Ramayana yang ditulis ribuan tahun sebelum Albert Einstein lahir, kisah kisah tersebut penuh dengan cerita dan sesuatu yang luar biasa. Mahabharata dan Ramayana diyakini sebagai karya sastra tertua di dunia yang kisahnya masih eksis sampai sekarang.
Daftar isi
Jika Mahabharata dan Ramayana itu hanya hayalan atau fiktif, maka bisa dipastikan itu adalah hayalan tingkat tinggi untuk pemikiran manusia di jaman tersebut, dan ternyata satu-persatu seiring penemuan ilmiah modern semuanya menjadi bukan sekedar hayalan belaka. Seperti Misalnya kendaraan terbang Rahwana yang disebut “Vimana”, bisa di bayangkan di jaman yang bahkan orang belum mengenal listrik, namun dalam kisah tersebut sudah diperkenalkan sebuah “prototipe” kendaraan terbang.
Kata orang tertentu, Weda tidak masuk akal. Pada dasarnya memang tidak masuk akal bagi kita di masa ini. Tidak habis pikir bagaimana peradaban di masa lampau yang menghasilkan Weda tersebut dapat memiliki pengetahuan yang di mana baru bisa diketahui di masa modern ini? Ilmuan ahli saja terperangah apalagi bagi kita yang awam ini. Sudah tentu bagi orang awam hal ini tidak masuk akal tapi bagi ilmuan ahli, ini adalah hal yang mengagumkan.
Video Keagungan Veda
6 komentar terpopuler Ilmuan Modern tentang keagungan teknologi Veda
Dr Steinn Sigurdsson
“Hindu adalah satu-satunya agama di mana skala waktu sesuai bagi kosmologi ilmiah modern. Literatur Hindu adalah hasil pekerjaan Genius “(Dr Steinn Sigurdsson, Pennsylvania State University).”
Scott Sandford
“Tampaknya bahwa para penulis Veda dan Purana datang dari masa depan untuk memberikan pengetahuan. Karya-karya orang bijak Arya Kuno adalah pemikiran yang luar biasa. Tidak ada keraguan bahwa Purana2 dan Veda adalah firman Tuhan “(Scott Sandford, Ilmuwan Antariksa, NASA).
Dr. Kevin Hurley
“Bagaimana mungkin orang-orang Hindu bisa mengetahui ini semua pada 6.000 tahun yang lalu, dimana para ilmuwan hanya menemukannya baru-baru ini menggunakan peralatan canggih yang tidak ada pada waktu itu? Konsep-konsep tersebut hanya ditemukan baru-baru ini” (Dr. Kevin Hurley of the University of California at Berkeley)
Lihat Juga:
Rick Brigooogs
Semua kitab-kitab Veda menggunakan bahasa yang Ilmiah. Kenapa disebut bahasa yang ilmiah? Veda menggunakan bahasa Sansekerta. Menurut penelitian NASA (Badan Antariksa Amerika) dalam majalah AI (Artificial Intelligence) yang diterbitkan pada musim semi 1985 hasil penelitian Rick Briggs, Bahasa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang bisa diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa pemrograman komputer.
Ilmuwan NASA telah membuktikan bahwa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang dapat mengekspresikan setiap kondisi yang ada di alam semesta dengan jelas. Dengan struktur bahasa yang sempurna, Bahasa Sansekerta dapat dan telah digunakan sebagai Bahasa Kecerdasan Buatan, Artificial Intelligence.
“Seperti yang akan kita lihat, ada bahasa yang digunakan di kalangan komunitas ilmiah kuno yang memiliki penyimpangan nol. Bahasa ini adalah bahasa Sansekerta. ” ~ Rick Briggs (NASA)
Dr.K. Walker
Dr.K. Walker mengatakan ; Pada suatu saat Veda itu adalah Agama, pada saat lainnya adalah fisafat, dan saat lainnya lagi adalah merupakan ilmu sains. Tentu pernyataan tersebut bukan isapan jempol belaka, tetapi didasarkan atas bukti-bukti yang argumentative ilmiah.
Prof.Dr.D.C Morgan
Pendapat Prof.Dr.D.C Morgan yang sangat mengagumi sifat ilmiah Veda. Sebagai contoh, matematika yang rasanya tidak mungkin terdapat dalam kitab suci agama, ternyata terpendam dalam kitab suci Veda. Ia mengatakan “ Pencapaian tertinggi dan terjauh dari matematika barat modern, masih belum membawa dunia Barat ke ambang matematika Veda, pada zaman India Kuno yang disebut Matematika Weda. Sumber; Hinduprogress
Berikut ini beberapa Komentar tokoh dunia tentang Bhagavad Gita
Ir. Sukarno
“Saya sering, bahkan sudah lima kali membaca kitab Bhagavad-Githa dari A sampai Z. Saya kagum, Bhagavad-Gita ternyata bukan kitab klenik. Ternyata bukan kitab untuk duduk di dalam kamar bersemadi. Tetapi Bhagavad-Githa adalah dalam bahasa asing “Evangelie van De Daad”. Githa adalah nyanyian perbuatan, nyanyian amal, nyanyian fi’il.” –Ir. Sukarno ( Presiden RI Pertama)
Albert Einstein
“Ketika saya membaca Bhagavad-Githa dan merenungkan bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta, segala sesuatu yang lain menjadi sangat tidak berarti.”
–Albert Einstein, (Saintis)
Mahatma Gandhi
“Setiap kali keraguan menghantui diriku, setiap kali kekecewaan menatap wajahku, dan aku tidak melihat setitik pun terang harapan, aku berpaling pada Bhagavad-Githa dan menemukan ayat yang dapat menghiburku, dan langsung saja di tengah duka sepedih apa pun, aku tersenyum kembali. Mereka yang melakukan perenungan terhadap Githa akan selalu menemukan makna baru dan keceriaan baru setiap hari.” –Mahatma Gandhi (Tokoh Perjuangan Tanpa Kekerasan India)
Tulsi Gabbard
“Ajaran Githa tentang Berkarya tanpa Pamrih adalah dasar serta penggerak bagi kemajuan dalam hidup saya. Seluruh dunia saat ini sangat membutuhkan para pemimpin-pelayan yang tidak hanya mengasihi Tuhan, tapi juga melayani sesama demi kebaikan seluruh dunia.” –Tulsi Gabbard (Anggota Kongres Amerika Serikat )
Lihat komentar selengkapnya; https://pujashanti.web.id/opini/komentar-bhagavad-gita/