Sejarah Bahasa Sanskerta – Kamus Sanskerta
Bahasa Sanskerta merupakan leluhur bahasa Yunani, Romawi, Jerman, Slavia, Polandia, Latin, Inggris dan lain-lain yang termasuk rumpun bahasa Indo-Eropa (Booij, 2007: 99—129).
Daftar isi
Sanskerta pertama kali digunakan oleh bangsa Arya dan tumbuh di sekitar sungai Danao kira-kira di Utara pegunungan Kaukasus. Entah apa yang menyebabkan penutur bahasa ini meninggalkan tempatnya menuju semenanjung Balkan. Selanjutnya
mereka menyebar ke Barat dan ke Timur. Yang ke Barat menurunkan bahasa Yunani, Romawi, Jerman, Slavia, dan lain sebagainya; sedangkan yang ke Timur dalam perjalanannya sampai di India (Soetandi, 2001: 1).
Perkembangan Sanskerta
Di India Sanskerta tumbuh dengan pesat. Pada abad IV di India lahir seorang ahli bahasa dunia yang terkenal, yaitu Panini. Beliau pertama kali berhasil menyusun hukum-hukum tentang Sanskerta yang dapat membedakan antara akar kata dan kata, bagaimana cara membentuk pangkal kata dan sebagainya. Yang jelas, Panini boleh dikatakan sebagai ahli tata Bahasa Sanskerta (Soetandi, 2001: 4).
Buku karagan Panini disebut Astadhyayi – delapan bab‘ ditulis dalam sebuah kode atau meta-bahasa yang boleh disamakan dengan sistem matematika yang diciptakan oleh para ilmuwan Yunani pada abad yang hampir sama. Sanskerta memiliki susunan yang lebih rapi dan terang, serta lebih mudah dipisah-pisahkan. Oleh karena itu pada abad XIX Sanskerta selalu dipelajari oleh ahli bahasa Eropa untuk pemahaman yang lebih jelas dan mendalam tentang bahasa Latin dan Yunani.
Karya Panini tersebut masih dipakai sebagai dasar untuk memahami dan menganalisis tata bahasa Sanskerta. Sistem analisa tersebut terlalu rumit untuk diterapkan dalam perkuliahan ini, akan tetapi semua aturan tata bahasa Sanskerta yang dipelajari sekarang tatap berpegang pada karya Panini dan komentar-komentar dari Patanjali dan Katyayana yang hidup beberapa abad setelah jaman Panini.
Dalam perkembangannya, bahasa Sanskerta dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
- Vedic Sanskrit adalah bahasa yang digunakan dalam veda. Bahasa Sanskerta jenis ini dianggap lebih kuna dan dianggap berhubungan dengan semua hal sakral di India karena berkaitan erat dengan pelaksanaan Homa-Yadnya dan buku-buku Catur Veda ditulis dalam Sanskerta Veda;
- Classical Sanskrit adalah Sanskerta yang dipakai dalam sastra-sastra Hindu dan filsafat yang mulai berkembang abad ke-8 sebelum masehi;
- Hybrida Sanskrit adalah Sanskerta yang sudah mendapat pengaruh dari bahasa yang berkembang (Winanti, 2004: 2-3).
Dalam perkembangan selanjutnya Classical Sanskrit/ Sanskerta klasik dipakai untuk menuliskan ribuan malahan jutaan teks-teks yang memuat ilmu filsafat, kesusastraan, yadnya, ilmu eksakta, astrologi, astronomi, matematika, dan ilmu lainnya.
Sekitar abad ke-6 sebelum masehi, para pakar Sanskerta yang tinggal di lembah sungai Gangga mulai merasa resah melihat kecendrungan bahasa Sanskerta yang mereka pelihara mulai bergeser dari bentuk yang ditemukan pada catur veda, maka dari itu timbulah perhatian terhadap ilmu fonetik yang dipakai sampai sekarang. Tidak lama kemudian timbul pula sebuah aliran filsafat dan analisa yang bernama vyakarana yang khusus dikembangkan untuk meneliti tata bahasa Sanskerta secara ilmiah. Perlu diketahui bahwa sebenarnya teks-teks bahasa Sanskerta tidak ditulis sampai beberapa abad setelah Panini.
Sejak perkembangan catur Veda dan selanjutnya, pengajaran bahasa Sanskerta diajarkan dengan teknik menghafal yang sangat cerdas, sehingga pemakaian teks-teks tertulis tidak dianggap terlalu penting untuk belajar hal-hal yang dapat dituliskan dengan bahasa Sanskerta; misalnya masalah ilmu pasti, matematika yang dinamakan “trigonometri” selalu dihafal oleh siswa-siswa ilmu matematika di India dibandingkan dengan membaca buku-bulu pegangan.
Penyebaran Sanskerta di Indonesia
Perlu juga diketahui, bahwa dalam perjalanannya ke Indonesia khususnya ke Bali, bahasa Sanskerta sangat berpengaruh sejalan
dengan masuknya agama Hindu sekitar tahun 400 sebelum masehi (Soetandi, 2001: 5—7). Kelompok Sanskerta yang berpengaruh di Bali boleh dikatakan ketiganya, karena sampai sekarang baik veda, karya sastra, dan bahasa campuran masih dipakai di Bali. Sehubungan dengan masih digunakannya bahasa Sanskerta di dalam veda, karya sastra, dan termasuk beberapa kata campuran; di beberapa perguruan tinggi yang bergerak dibidang agama dan sastra, bahasa Sanskerta masuk dalam kurikulum (Fakultas Sastra, Universitas Udayana, 2005: 64—79, 84-89). Dengan demikian bahasa Sanskerta boleh dikatakan memiliki fungsi yang penting bagi kelangsungan umat agama Hindu dan sastra di Bali.
Sumber: BAHAN AJAR BAHASA SANSKERTA – OLeh Ni Made Suryati. Link untuk mengunduh file Tulisan selengkapnya dapat di lihat pada link berikut ini: https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/767c007251b4d0a7a71482e0c2c74871.pdf
Kamus Sanskerta
Halaman Kamus Sanskerta – Indonesia dan Kamus Sanskerta – Inggris dapat dilihat pada link dibawah. Mohon diperhatikan kamus Sanskerta ini sebelumnya telah di publikasikan oleh situs web www.sacre-dtexts.com, kunjungi laman berikut https://www.sacred-texts.com/hin/sktdict.txt untuk melihat laman asli kamus Sanskerta – Inggris (Bhs Ingris) atau buka link dibawah untuk melihat laman Kamus Sansekerta dari situs web Puja Shanti. Apabila ditemukan ketidaksesuaian arti terjemahan, mohon untuk memberitahukannya kepada kami.