Dashavatar – 10 Awatara Dewa Wisnu
Daftar isi
Pengertian Awatara (Avatar)
Awatara (juga dikenal sebagai Inkarnasi) dalam bahasa Sansekerta berarti – keturunan . Hal ini juga berarti “penampakan” atau “manifestasi” dari Tuhan, Ketuhanan, atau Diri Tertinggi dalam perwujudan duniawi. Konsep avatar paling sering dikaitkan dengan Dewa Wisnu meski sebenarnya Dewa Siwa , Dewa Brahma , dan Dewi Parvati/Adi Shakti juga memiliki banyak Avatara atau Inkarnasi.
Berbagai jenis Avatara
Dalam bab pertama Goloka Kanda dari Garga Samhita, Narada berbicara tentang berbagai jenis awatara. Avatara secara luas diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Sakshaty-Avatara dan Avesa-Avatara.
- Sakshaty-Avatara: Ketika Wisnu turun ke bumi seperti Dewa Krishna, Dewa Rama, dan Dewa Narasimha, dia disebut Sakshaty-Avatara.
- Avesa-Avatara: Ketika Dewa Wisnu secara tidak langsung memberdayakan kehidupan untuk mewakilinya, maka makhluk hidup itu disebut Avesa-Avatara – Seperti: Naravada Muni, Parashurama, Vyasa, dll.
Sedangkan Sakshaty-Avatara pun dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu: Anshavatar dan Purna Avatara.
- Avatara Purna: Semua kualitas Wisnu diekspresikan dalam inkarnasi-Nya. Seperti: Dewa Rama, Dewa Krishna, Dewa Narasimha.
- Avatara Ansharup: Dewa Wisnu mengambil bentuk secara langsung tetapi Dia terwujud setengah Hewan, seperti: Matsya, Kurma, Varaha.
Menurut Srimad Bhagavatam Canto 1 bab 3 , ada banyak inkarnasi Dewa Wisnu yang tak terhitung jumlahnya, beberapa yang paling penting berjumlah 24 Avatara Wisnu, hal ini disebutkan dalam bab tersebut.
Dashavatar Dewa Wisnu dalam kitab purana
Dari inkarnasi Dewa Wisnu, Resi, atau Orang bijak yang tak terhitung banyaknya, ada sepuluh Avatara yang paling popular. Sepuluh inkarnasi ini dikenal dalam bahasa Sanskerta sebagai “Dashavatar” (Dasha atau 10 Awatara) Dhashavatar Dewa Wisnu diperkenalkan dalam Garuda Purana (milenium pertama SM).
Beberapa kitab suci menyebutkan versi berbeda dari daftar Dashavatar. Dalam kitab Agni, Padma, Garuda, Lingga, Narada, Skanda, dan Varaha Purana mencantumkan Buddha di antara avatara Wisnu. Beberapa kitab suci lainnya tidak menyebutkan Buddha namun menyebutkan Balarama dalam daftar Dashavatar. Sedangkan Vayu Purana menggantikan Buddha maupun Balarama dengan Dattatreya dan Vyasa.
Sepuluh Avatar paling populer yang paling banyak disebutkan berdasarkan kitab purana adalah Matsya, Kurma, Varaha, Narasimha, Vamana, Parashurama, Rama, Krishna, Buddha, dan Kalki. Sedangkan dalam Siwa Purana terdapat Balarama dalam daftar sebagai Awatara ke-8 – (Matsya, Kurma, Varaha, Narasimha, Wamana, Parashurama, Rama, Balarama, Krishna, dan Kalki).
Daftar 10 Awatara Dewa Wisnu
1. Awatara Matsya
Matsya adalah Awatara berwujud setengah ikan setengah manusia dari Dewa Wisnu. Menurut Matsya Purana, Matsya memberi tahu Manu, (pemimpin manusia peratama), tentang banjir besar, dan membantunya menyelamatkan semua makhluk hidup, kitab Weda , dan benih dari semua tumbuhan.
2. Awatara Kurma
Kurma adalah bentuk Awatara setengah manusia setengah kura-kura dari Dewa Wisnu. Selama pengadukan samudera ( Samudra Manthan ) , Kurma Awatara menyeimbangkan Gunung Mandara pada cangkangnya untuk membantu para dewa dan iblis/raksasa dalam proses pengadukan. Dia juga diyakini telah menopang beban kosmos di punggungnya.
3. Awatara Varaha (Waraha)
Varaha adalah avatar setengah manusia dan setengah babi hutan Dewa Wisnu. Dalam kitab purana, disebutkan Dia membunuh iblis Hiranyaksha untuk menyelamatkan Bhudevi, personifikasi bumi, dan mengembalikannya ke permukaan dari kondisi tenggelam menggunakan taringnya.
4. Awatara Narsimha
Narsimha adalah avatar setengah singa dan setengah manusia dari Dewa Wisnu. Ia dilahirkan untuk mengakhiri pemerintahan raja iblis Hiranya Kashyap dan membangun kedamaian, ketertiban, kebenaran, dan ajaran dharma lainnya di bumi.
5. Awatara Vamana
Avatar ke-5 Dewa Wisnu, Vamana adalah seorang brahmana kerdil. Avatar Dewa Wisnu ini datang untuk memeriksa kekuatan raja iblis Mahabali, kedian dia melakukan tipu daya saat melaksanakan upacara pengorbanan dan mengirimnya ke dunia bawah (dunia akhirat).
6. Dewa Parashurama
Parshurama adalah awatara Brahmana Kshatriya dari Dewa Wisnu. Dia digambarkan sebagai seorang bijak dengan kapak di tangannya. Dia dilahirkan untuk mengakhiri tirani para Ksatria jahat, yang menyalahgunakan kekuatan mereka dan membuat hidup orang lain sengsara dan membawa mereka ke pengadilan.
7. Dewa Rama
Dewa Rama adalah salah satu dewa paling penting dan kuat dalam agama Hindu dan tokoh utama dari epik Ramayana. Dia membunuh raja jahat Rahwana untuk mengakhiri pemerintahannya yang kejam dan untuk membebaskan istrinya Sita, yang telah diculik Rahwana.
8. Dewa Krishna
Dewa Krishna adalah bentuk utama Dewa Wisnu. Ia diketahui mengakhiri pemerintahan tirani pamannya “Kamsa”, dan atas perannya sebagai kusir dan penasehat dari Arjuna serta pemandu Arjuna di Mahabharata.
9. Buddha
Siddhartha Gautam, yang kemudian dikenal sebagai Buddha Gautam, meninggalkan keluarganya dan semua harta benda untuk mencari pencerahan. Dia mendirikan Buddhisme dan mengajari orang-orang cara untuk mengakhiri semua jenis penderitaan melalui Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Srimad Bhagavatam 1.3.24 berbicara tentang awatara Buddha Dewa Wisnu.
??: ??? ???????????? ???????? ???????????? ?????? ?????????????: ??????? ????????? ???
“tata? kalau samprav?tte sammoh?ya sura-dvi??m buddho n?mn?ñjana-suta? k?ka?e?u bhavi?yati”
Terjemahan: Kemudian, di awal Kali-yuga, Sang Bhagav?n akan muncul sebagai Sang Buddha, putra Añjan?, di provinsi Gay?, hanya dengan tujuan untuk mencerahkan mereka yang iri pada teis yang setia. Ada beberapa tokoh yang juga berpikir bahwa avatar Buddha Wisnu adalah – Adi Buddha , bukan Siddhartha Gautam.
10. Awatara Kalki
Kalki adalah satu-satunya awatara Wisnu yang belum lahir. Dikatakan bahwa dia akan mengakhiri semua kejahatan dengan mengalahkan iblis Kali dan memulai Satyayuga atau Kalkiyuga baru. Kali adalah semua emosi dan elemen negatif yang dipersonifikasikan menjadi satu. Kalki digambarkan sebagai seorang pejuang yang menunggangi kuda putih dan memegang pedang yang bersinar. Bagian terakhir dari Srimad Bhagavata Purana berbicara tentang Kali Yuga dan efeknya .
Sumber: https://vedicfeed.com